Banyuwangi – Tarian adat Seblang menjadi salah satu tradisi yang setiap tahun dilakukan. Tarian seblang juga memiliki pengaruh baik terhadap Desa Olehsari.
Tidak hanya itu masyarakat Olehsari percaya jika tarian adat ini tidak dilakukan mereka akan mengalami hal mara bahaya. Tradisi ini dilakukan setiap bulam syawal yang mengikutsertakan semua masyrakat dan juga pemerintahan.
Ritual adat menarik seluruh wisatawan luar banyuwangi. Tradisi seblang dilakukan oleh gadis mudah yang sudah terpilih leluhur melalui mediasi.
Seblang akan menari-nari dengan mata terturup selama 7 hari berturut-turut.
Bocah tersebut melakoni peran seblang selama 3 tahun berturut-turut. Susi adalah generasi 29 dimana penarinya sama dengan tahun sebelumnya.
Tarian adat Seblang juga sudah diakui oleh mantan bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar anas yang mengatakan bahwa seblang menjadi salah satu event dalam agenda wisata banyuwangi.
Mengangkat nama Desa Wisata Adat Seblang karena Desa Olehsari memiliki potensi pariwisata yang cukup besar yakni Ritual Adat Seblang Olehsari.
Ritual ini dilakukan sebagai tujuan bersih desa dan tolak bala yang dimaksudkan agar desa tetap dalam keadaan tentram dan terhindar dari mara bahaya yang digelar setiap awal bulan syawal (Setelah Hari Raya Idul Fitri) selama 7 hari berturut – turut pukul 14.00 WIB hingga menjelang maghrib dengan penari dalam keadaan Trance (Kerasukan).
Ritual Adat Seblang mempunyai syarat ketentuan dan tatanan tertentu seperti penunjukan penari yang harus turun temurun, aksesoris yang dipakai penari seperti opmrog sampai dengan kostum, dan waktu pelaksanaan Ritual.
Selain itu Desa Olehsari juga memiliki kehidupan sosial budaya, aneka seni tradisi dan kearifan lokal yang masih mengakar kuat di masyarakat dengan suasana khas pedesaan terlebih masyarakat Desa Olehsari adalah masyarakat yang ramah, santun dan menerima tamu dengan baik. (Indah/JMDN)
