Bukan Rujak dan Soto, Harus Dicoba Saat Berkunjung Ke Banyuwangi

  • Whatsapp

BANYUWANGI – Ketika berkunjung ke Banyuwangi, tak afdol rasanya jika tidak mencicipi sepiring penuh rujak soto. Iya, rujak soto, bukan rujak dan soto. Makanan khas Banyuwangi itu telah merentangkan sayapnya hingga memasuki rana Nasional.

Terletak di ujung paling timur Pulau Jawa, Banyuwangi menjadi perlintasan terbuka aneka budaya,baik budaya benda maupun tak benda. Sikap ramah dan terbuka masyarakat serta alam kabupaten Banyuwangi menjadi karakter khas masyarakat Bumi Blambangan ini, menjelma dalam kepiawaian masyarakatknya dalam memadupadankan dua hal yang berbeda menjadi sesuatu yang sama sekali baru. Itu tercermin pada sajian makanan di atas piringan mereka.

Sepiring rujak soto adalah salah satu contohnya. Makanan khas daerah bertagline Sunrise of Java ini merupakan perpaduan antara rujak cingur sayur-mayur dengan soto daging sapi atau babat.

Aroma wangi rempah kuah soto bercampur mesra dengan bumbu kacang dalam baluran petis rujak. Sementara itu, isian soto berupa daging, kikil, jerohan seperti babat, paru dan hati berpagut dengan kangkung, bayam, taoge serta potongan tahu-tempe penyusun rujak. Tak ketinggalan, teman sejati rujak soto yaitu krupuk akan memeriahkan lidah penikmat rujak soto.

Banyak pemburu rujak soto ini di seantero Banyuwangi, dari kelas warung sederhana hingga rumah makan alias restoran. Unik, namun tetap enak. Mungkin, sebagian wisatawan dari luar Banyuwangi akan kaget jika mendengar nama rujak soto, mereka berpikir bagaimana mungkin rujak dan soto digabungkan dan menghasilkan suatu makanan yang katanya enak.

Namun, semua pertanyaan itu akan terjawab puas ketika wisatawan telah mencicipi langsung rujak soto khas Banyuwangi.(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *